Insourcing, Selfsourcing, Outsourcing.

1. DEFINISI

Insourcing
Insourcing atau Contracting merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang ahli (IT Specialist) dalam bidang tersebut dalam suatu perusahaan.

Selfsourcing
Selfsourcing merupakan internal pengembangan dari individu dalam suatu perusahaan untuk menghasilkan atau melakukan suatu proses yang diperlukan dalam perusahaan.

Outsourcing
Outsourcing merupakan delegasi dari suatu proses tertentu kepada pihak lain, sehingga perusahaan dapat menfokuskan diri dalam pengembangan bisnis yang menjadi core bisnis mereka. Biasa dimulai dengan RFP (Request For Proposal) untuk menentukan vendor yang tepat untuk menjalankan suatu proyek tersebut.

2. ANALISA

Insourcing
Keuntungan
– Penggunaan step-by-step yang terstruktur.
– System yang dibuat dapat direncanakan secara terstruktur sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
– Pekerjaan dapat dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidang tersebut.
– Membutuhkan penyampaian nilai kunci sebelum melanjutkan proses selanjutnya, untuk memverify benarnya setiap proses.
Kerugian
– Memerlukan waktu yang cukup lama.
– Tidak efisien untuk project kecil karena panjangnya structure approach yang digunakan.
– Adanya communication gap antara IT Specialist dan pengguna.
– Adanya resiko yang harus ditanggung jika terjadi masalah atau salah dalam pendefinisian kebutuhan pada awal.

Selfsourcing
Keuntungan
– Dapat menentukan sendiri requirement yang dibutuhkan.
– Perancangan aplikasi dengan selfsourcing relative lebih cepat.
– Meningkatkan kemampuan dan partisipasi dari pengguna aplikasi.
Kerugian
– Kurangnya expertise dari pengguna dalam membangun aplikasi.
– Kurangnya analisis dari design yang terstruktur
– Kurangnya documentasi dan support dari pihak yang ahli
– Kurangnya organisasi yang terstruktur dalam pembuatan aplikasi

Selfsourcing
Keuntungan
– Perusahaan dapat menfokuskan diri dengan kegiatan yang merupakan core bisnisnya.
– Nilai biaya yang diperlukan untuk proses tersebut sudah pasti (fixed cost).
– Dapat memanfaatkan kompetensi dari perusahaan lain.
– Tidak dipusingkan dengan kegiatan yang bukan merupakan kompetensi perusahaan.
Kerugian
– Menambahkan dependency ke pihak external
– Mengurangi teknikal know how untuk inovasi kedepannya, karena pekerjaan dilakukan oleh perusahaan outsource.
– Adanya kebocoran informasi kepada pihak perusahaan outsource.

Untuk menentukan yang terbaik dari ketiga ini, sangat tergantung dari pada situasi yang ada. Berikut rangkuman untuk penentuan metode dalam pembuatan aplikasi.

Jika dibutuhkan waktu yang cepat dalam pengembangan aplikasi, outsourcing dapat dijadikan pilihan. Selain expertise yang telah dimiliki oleh perusahaan outsourcing, juga dapat mengetahui fixed cost yang dibutuhkan untuk suatu project tersebut.

Jika telah ada suatu divisi khusus dalam perusahaan yang expertise dalam suatu bidang tertentu. Maka Insourcing untuk pembuatan aplikasi tersebut merupakan pilhan yang tepat.

Jika suatu aplikasi tersebut merupakan core bisnisnya. Contoh perusahaan yang bergerak dalam bidang developer program tersebut. Maka akan lebih baik jika dilakuan metoda selfsourcing, agar dapat membina karyawannya untuk mendapatkan pengalaman dan juga kompetensi guna untuk proyek-proyek yang serupa setelahnya.

This entry was posted in Managing Corporate IT/IS. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *